BAW
yang merupakan sebuah grup kepenulisan di facebook yang anggotanya telah lebih
dari 100 orang. Sebuah perjalanan yang tidak mudah dan perlu dijadikan acuan
bagi grup kepenulisan yang lainnya. Salut kuhaturkan kepada semua rekan-rekan
sesama anggota di BAW yang telah menjadikan BAW ini menjadi yang luar biasa
hingga kini. Dan sebuah kabar yang menakjubkan pula bahwa BAW ini akan
mendirikan sebuah penerbitan sendiri. Sebuah usaha yang sungguh spektakuler.
Pertama
kali kudengar kata BAW yaitu di tahun 2011, tepatnya bulan November. Pada bulan
ini aku mengenal seseorang yang namanya sudah tidak asing lagi dalam
kepenulisan yaitu Leyla Hana. Dari beliaulah aku dimasukkan ke dalam grup BAW.
Aku tidak menyangka orang sepertiku bisa dimasukkan dalam grup hebat yang
didalamnya terdiri dari orang-orang ternama kukenal saat itu seperti Eni
Martini, Ade Anita, Arul Chandrana. Meskipun demikian aku ingin mengambil
beberapa pelajaran dan ilmu yang diberikan dari adanya grup ini.
Tak
sengaja saat itu aku meminta sebuah saran dari mbak Leyla Hana untuk memberikan
komentar dari sebuah cerpen yang kubuat. Namun bukannya diberikan sebuah
masukan malah aku dimasukkan kedalam grup BAW. Disinilah awal mula kuikuti grup
ini. Lama kelamaan aku merasakan suatu hal yang tidak biasa dari BAW dibanding
dengan grup kepenulisan yang lainnya. Di BAW aku justru tertantang untuk
mengikuti alur irama yang telah dibuat yaitu mulai dari agenda harian yang ada.
Meskipun aku jarang sekali membuat sebuah tulisan namun disini aku membaca dan
hanya membaca tulisan yang ada pada agenda rutin perhari di BAW tersebut. Lama
kelamaan aku pun memulai untuk mencoba menulis. Dari sinilah aku mempunyai
sebuah tekada dalama diriku minimal sebuah tulisan perminggu yang kuhasilkan.
Sebuah cita-cita yang sungguh jauh mengejutkan untuk menjadi seorang penulis
sekaliber Eni Marttini, ataupun Leyla Hana. Namun, kuasakan diriku untuk bisa
menghasilkan tulisan.
Pada
akhir 2011 di bulan Desember sebuah ajang cerpen komedi dilaksanakan di Diva
Press. Aku mencoba untuk mengikutinya. Dengan berbekal sebuah ilmu yang hanya
beberapa bulaln di BAW aku ikuti saran-saran yang ada dalam membuat cerpen.
Walhasil, pada bulan Februari pun diumumkan pemenang event cerpen komedi
tersebut. Kebanggaan tersendiri yang kudapatkan bisa memenangkan menjadi 15
terbaik dari cerpen-cerpen yang masuk pada even tersebut.
Dari
memenangkan even tersebut akhirnya aku mulai untuk menshare beberapa cerpen
yang kupunya. Kritikan demi kritikan pun mulai berdatangan dari anggota di BAW
ini yang sudah mumpuni dalam kepenulisan. Akhirnya aku semakin tertantang untuk
menjadi lebih baik lagi. Sebuah
kemenangan yang kuraih dari beberapa even kepenulisan pun dihasilkan dari
sebuah tulisan dari para pakar di BAW ini. Memang sebuah grup kepenulisan yang
tidak biasa bagiku dan membuatku tersadar untuk menjadi lebih baik lagi dalam
hal kepenulisan.
Ohya,
satu lagi yang sangat berkesan bahwa BAW itu bukanlah grup yang biasa yaitu
selalu ada banyolan dari setiap sesi thread yang ada disana. Awalnya sih serius
namun pada akhir di ujung-ujung komentar yang ada berimbas kepada banyolan dan
humor sehingga seseorang yang karya ataupun thread yang ada menjadi cair
layaknya es dan tidak menjadi sebuah beban lagi. Begitupun yang kualami saat di
BAW. Thanks to BAW.
1 komentar:
makasih Pak Saeful :-)
Posting Komentar