Senin, 18 Juni 2012

ORANG MISKIN DILARANG SAKIT!


            Judul tulisan diatas adalah sebuah fenomena yang terjadi di tengah-tengah kita bahkan untuk diri saya sendiri yang terkategori keuangan menengah ke atas.           
            Berbicara tentang sebuah kata sehat adalah kata yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang. Mana ada orang yang ingin sakit. Jika sudah terkena penyakit maka perlu pengobatan. Nah, berbicara tentang pengobatan, memang biaya pengobatan saat ini terlalu mahal. Bahkan untuk orang miskin sekalipun. 
 (foto diambil dari : http://bloggeranyar.blogspot.com/2011/01/rupiah-masuk-daftar-mata-uang-sampah.html)
            Biaya pengobatan yang begitu mahal perlulah ada rencana masa depan untuk mengatasi hal tersebut. Sebagai contoh beberapa waktu yang lalu, seorang kerabat dari penulis, yaitu paman penulis, mengalami sebuah penyembuhan penyakit dengan operasi. Biaya yang menghabiskan uang belasan juta rupiah harus raib begitiu saja. Meskipun ada tanggungan biaya kesehatan dari perusahaan tempat bekerja, namun masih saja kekurangannya hampir 70 persen dari dana yang dibutuuhkan untuk operasi. Untungnya, ada beberapa rupiah yang ditabungkan oleh paman. Sehingga biaya operasi bisa bayarkan.
            Berawal dari kondisi di atas maka perlu adanya produk perbankan yang ditawarkan oleh beberapa pihak lembaga keuangan. Hal ini sangatlah membantu untuk menangani kasus kesehatan seperti kasus di atas. Memang, sudah bukan hal yang biasa jika dalam suatu perbankan sudah memiliki beberapa solusi perbankan untuk menangani beberapa kasus-kasus yang diperlukan oleh masyarakat termasuk saya pribadi. Dalam hal penanganan solusi perbankan memang perlu juga adanya kemudahan transaksi yang dibutuhkan. Misalnya, dalam sistem pembayaran pihak perbankan tidak mempersulit konsumen untuk pencairan dana yang dibutuhkan secara cepat. Hal ini berkaitan erat dengan penanganan kesehatan. Dan lebih dari itu yaitu penanganan nyawa seseorang yang membutuhkan.
            Nah, dengan semakin banyaknya pihak perbankan yang melebarkan sayapnya pada lini-lini produk perbankan yang dibutuhkan oleh masyarakat, maka perlu adanya suatu layanan perbankan yang disediakan oleh pihak perbankan. Memang, sudah sewajarnya suatu perusahaan memiliki sebuah layanan yang dibutuhkan oleh masyrakat. Semakin baiknya suatu perusahaan juga dinilai oleh masyarakat dengan sistem layanan yang terbaik kepada konsumennya (dalam hal ini masyarakat).
( foto diambil dari : http://gdmanggala.wordpress.com/2011/11/12/menuju-financial-freedom-mengejar-bayangan-semu/  )
            Oleh sebab itu, sudah selayaknya seluruh warga masyarakat memiliki sebuah rencana keuangan yang terjamin. Begitu juga dengan sebuah kebebasan finansial yang dimiliki oleh warga masyarakat. Hal ini akan dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dengan sebuah sistem kebebasan finansial yang dimiliki oleh setiap individu masyarakatnya. Semoga, sebuah cita-cita yang berawal dari catatan kesehatan ini dapat menjadi rujukan bagi saya sendiri dan semua orang untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri dalam segala hal terlebih dalam penanganan perbankan. Dari tulisan ini berharap bahwa tidak ada lagi kata "orang miskin dilarang sakit!"

 
(Tulisan ini diikutkan pada lomba "Berbagi Cerita Bersama BCA")

1 komentar:

Mugniar (Bundanya Fiqthiya) mengatakan...

Aamiin ... semoga tak ada lagi "Orang miskin dilarang sakit" :)