Rabu, 01 Januari 2014

Teruntuk Istriku Yang Telah Menyemai Cintaku





                Dua bulan lagi kita akan sampai pada usia empat tahun pernikahan. Usia yang bisa dikatakan masih seumur jagung untuk kita lalui. Suka duka pun telah kita lalui bersama: Marah, Tertawa, Bercanda hingga Vulgarnya kehidupan. Akulah jodohmu dan engkaulah jodohku.

                Sayangku, melalui surat ini ada beberapa hal yang ingin kusampaikan kepadamu. Tahukah engkau saat-saat dimana aku akan menghadapi yang namanya “ijab dan qabul”. Rasa menggigil dan kegundahan melanda hati bercampur aduk di dalam hatiku saat di masjid yang hanya beberapa meter dari rumahmu. Sebelum itu, kejadian unik dan menggelikan terjadi saat sarapan pagi di rumahmu. Tumpahnya makanan pagi itu diiringi bebeapa tawaan dari beberapa orang yang melihatku membuktikan bahwa aku mengalami keguncangan hati yaitu ragu dan kokoh bercampur dalam hati. Begitupun berlinangnya air mata yang kutahan saat aku berada di masjid ketika yang hadir pada ijab dan qabul nya pernikahan kita. Rasa meruah terjadi di sana. Akhirnya aku berhasil melewati masa-masa untuk mengucapkan janji tulus “mitsaqan ghaliza” pada siang hari pukul 14. Dari sanalah bermula rasa cinta muncul dari dalam hatiku teruntukmu.

                Sayangku, hampir empat tahun kita melalui pernikahan kita. Pembagian tugas pun telah kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Penuh perhatian dan keikhlasan untuk menjalankannya. Namun, lagi-lagi aku sering melalaikan dan tidak melakukannya dengan baik. Aku masih sering mendapati dirimu yang melakukan tugas yang dibebankan kepadaku. Apakah itu mencuci pakaian, bersih-bersih rumah, mengururs anak dan banyak lagi aktivitas lainnya. Aku memang belum menjadi suami yang baik dan sempurna untukmu. Maafkan aku ya sayangku. Aku akan berusaha untuk segera memperbaikinya. Menutup segala lubang kesalahan dan kegagalan yang ada pada diriku dengan sebuah kebaikan dan perbaikan sifat dan tingkah lakuku. Ijinkan aku melakukannya ya sayangku.. Doakan aku untuk bisa melakukannya dengan baik dan semata-mata mengharap keridhaan Allah ya sayangku.
                Sayangku, terima kasih kuucapkan kepadamu seta syukurku kepada Allah atas kesedianmu menjadi istri bagiku. Keikhlasanmu menjadi penyempurna tulang rusukku. Kau telah membuatku menjadi pria yang bahagia hidup bersamamu. Semoga hari-hari berikutnya menjadi hari yang terindah dan termasyhur dalam mengarungi cita-cita pernikahan kita diiringi penyemaian cinta kita. Amiinn..




Surat ini diikutsertakan dalam GA kusebut namamu dalam ijab dan qabul: http://www.jarilentikyangmenari.blogspot.com/2013/12/ga-kusebut-namamu-dalam-ijab-dan-qabul.html

Tidak ada komentar: