Jumat, 21 Februari 2014

Mengenang kisahku bersama FLP

Pertama kali berjumpa dengan FLP yaitu saat aku kuliah lima tahun yang lalu. Saat itu aku hanya diajak oleh seorang teman yang juga penulis dan sering menang dalam tiap even menulis di kampus bahkan nasional. Aku hanya ingin bisa menulis lebih baik lagi. Pertemuan dengan FLP itu yaitu dengan adanya acara kuliah kepenulisan. AKu hanya duduk menyendiri di belakang. Karena minder, dan tak tahu mau apa aku disana. Namun, melihat antusias dari peserta dalam acara tersebut aku pun mulai terbuai. Pembicara saat itu hanya menyajikan tentang sebuah tulisan yang bermakna. Aku pun mulai terbuai untuk mengikuti hingga berakhir acara. Acara tersebut tak membuatku lantas bisa menulis. Lagi-lagi masih sama saja kualitas tulisan yang kubuat. Taka da yang berpengaruh sama sekali meski aku mengikuti acara tersebut. Berdalih dari acara tersebut, hingga aku telah lulus dan menjadi seorang guru hingga saat ini, satu kata yang masih terngiang hingga saat ini dari adanya kuliah kepenulisan tersebut yaitu menjadi penulis itu resepnya hanya menulis dan menulis. Dan hingga sekarang ini aku pun mencoba untuk menulis walau sering sekali ada kebosanan dalam menjalankan. Terima kasih FLP atas semangat yang dikobarkan dan terus terngiang hingga saat ini. Terakhir, semoga di usianya yang ke – 17 tahun ini FLP masih tetap menyuarakan dunia literasi lebih bermakna dan memberikan semangat kepada insan di Indonesia bahkan dunia. Barakallahu.. Tulisan ini diikutkan dalam giveaway sehari dalam rangka milad FLP blog Nunu el Fasa

Tidak ada komentar: