Minggu, 01 Maret 2009

senyum



Sudah saatnya Kita harus meneliti relung hati kita akan sebuah senyuman. jika kita tersenyum dengan ikhlas rasanya ikut hati dan raga akan ikut terimbas bahagia. begitu juga dengan sebuah Kata-kata yang disampaikan dengan senyuman yang tulus, rasanya lebih enak didengar daripada dengan wajah bengis dan ketus. Senyuman akan menambah manisnya wajah walaupun berkulit sangat gelap dan tua keriput. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita termasuk orang yang senang tersenyum untuk orang lain? Mengapa kita berat untuk tersenyum, bahkan dengan orang yang terdekat sekalipun. Padahal Rasulullah yang mulia tidaklah berjumpa dengan orang lain kecuali dalam keadaan wajah yang jernih dan senyum yang tulus. Mengapa kita begitu enggan tersenyum? Kepada orang tua, guru, dan orang-orang yang berada di sekitar kita?
(disarikan dari ceramah Abdullah Gymnastiar)

Tidak ada komentar: