Sabtu, 31 Agustus 2013

INDONESIA DAN VIETNAM BERSIMBIOSIS MUTUALISME





gambar diambil di sini


            Apa yang terbenak dalam pikiran jika terdapat kata Indonesia dan Vietnam? Lalu mengapa harus bersimbiosis mutualisme? Ada apakah gerangan antara Indonesia dan Vietnam?
            Baiklah, jika sejenak mencari tahu di bang google, dengan kata kunci Indonesia dan Vietnam maka yang muncul adalah penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brasil. Brasil mengekspor 28% , Vietnam berada pada urutan kedua dengan 12% sedangkan Indonesia berada pada urutan ketiga dengan 7% dari seluruh volume ekspor kopi dunia dengan pangsa pasar masing-masing.
            Jika melihat ke belakang, Vietnam itu belajar banyak dari Indonesia dalam memproduksi panen kopi yang lebih baik. Hal ini terjadi pada tahun 1980 dimana Vietnam mempelajari budi daya kopi kepada Indonesia. Dan sekarang Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia akan kopi.
            Kopi dahulunya dianggap sebagai minuman dengan resiko penyakit yang sangat banyak. Namun sebuah penelitian terbaru menyanggah hal tersebut. Ini mengakibatkan dampak yang signifikan akan sebuah kegunaan dari minuman kopi ini.
            Sebagaimana disebutkan menurut Harvard Women’s Health, ada beberapa manfaat mengkonsumsi kopi beberapa cangkir sehari yaitu dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak,
            Dari adanya beberapa manfaat dengan mengkonsumsi kopi maka permintaan kopi atas pangsa pasar di dunia pun akan semakin meningkat. Maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya saling bersimbiosis mutualisme antara Vietnam dan juga Indonesia. Vietnam yang memiliki kemampuan berusahanya yang gigih bisa mengalahkan Indonesia dalam menghasilkan biji kopi unggulan (baik kopi Robusta, maupun kopi Arabika). Cara yang dilakukan Vietnam yaitu memanfaatkan sungai Mekong yang diubah menjadi perkebunan kopi. Selain itu Vietnam pun tidak menggunakan bibit kopi yang sudah tua, hal ini agar dihasilkan biji kopi yang baik pada masa panen nantinya. Itulah sebuah kegigihan yang dilakukan oleh Vietnam. Hal terpenting lainnya yaitu dukungan dari pemerintah Vietnam terhadap petani kopi dan juga tenaga ahli penyuluhan untuk memberikan penyuluhan kepada petani kopi. Namun, bagi Indonesia sendiri ada beberapa kemunduran yaitu terkait tenaga ahli penyuluhan yang turun ke petani kopi serta biaya kopi yang semakin mahal. Hal ini juga ditandai dengan kurang pedulinya pemerintah Indonesia untuk menyokong kesuksesan penghasil kopi dan pengekspor kopi ke pangsa pasar dunia. Oleh sebab itu perlu adanya saling keterikatan antara Vietnam dan Indonesia dalam hal memenuhi kebutuhan kopi dunia, hal ini juga mendukung terciptanya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 nantinya.
            Satu hal yang sangat penting dalam hal memenuhi kebutuhan kopi di dunia yaitu saling bersatu dalam hal menghasilkan kopi terbaik untuk kebutuhan pangsa pasar dunia. Vietnam bisa memanfaatkan lahan yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk perawatan dan peremajaannya maka perlu adanya pupuk yang dibawa sendiri dari Vietnam, penyuluhan yang digunakan pun bisa berasal dari tenaga ahli Vietnam untuk Indonesia. Dengan cara seperti ini kebutuhan pangsa pasar dunia akan kopi pun bisa terpenuhi. Satu pihak di Vietnam bisa menghasilkan kopi di daerahnya sendiri dan bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan kopi yang ada di Indonesia dari adanya menanam bersama. Sedangkan Indonesia bisa mendapatakn keuntungan dari semakin meningkatnya panen yang ada dari adanya bantuan dari Vietnam. Inilah kiranya simbiosis mutualisme yang bisa digunakan secara bersama.
            Namun demikian, kondisi yang coba ditawarkan ini tidak semerta-merta lancer. Hal yang harus tetap dijaga dari adanya simbiosis mutualisme ini yaitu rasa bersaudara sesama Negara serumpun yaitu berada di ASEAN. Dengan hal persaudaraan ini maka Komunitas ASEAN 2015 akan berjalan lancar dan lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
           
Bahan Bacaan :

Tidak ada komentar: