Gambar diambil di sini
IKAPI merupakan singkatan dari
Ikatan Penerbit Indonesia. Hingga tahun 2013 telah bergabung ke IKPAI sebanyak 1126 penerbit di Indonesia. Dengan berdirinya
IKAPI berdasar blue print nya yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dengan membudayakan baca-tulis melalui
penerbitan buku-buku yang mumpuni.
Memang sejauh ini, keberadaan
IKAPI belum dirasakan bahkan belum diketahui oleh sebagian masyarakat di
Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan karena sosialisasi kepada masyarakat di
Indonesia yang kurang. Atau bisa juga masyarakat Indonesia yang memang belum
menyadari bahwa di balik penerbitan buku disanalah terdapat IKAPI. Oleh sebab
itu, untuk memasyarakatkan dan mengenal lebih jauh tentang IKAPI dan
program-program yang direncanakannya maka IKAPI perlu sedikit banyaknya untuk
lebih menggencarkan dan mengenalkan kepada masyarakat baik melalui media
televisi, radio, internet, atau bahkan promosi-promosi di perpustakaan atau
lembaga daerah. Promosi-promosi ini bisa melalui selebaran/leaflet atau bahkan
spanduk.
Dalam perjuangan membudayakan
baca-tulis sebagaimana yang terdapat dalam blue
print IKAPI maka perlu kiranya IKAPI juga mengembangkan sayap ke
daerah-daerah di Indonesia. Bahkan ke daerah terpencil sekalipun. Adapun
aktivitas yang bisa dilakukan yaitu bisa dengan perpustakaan berjalan,
membagikan beberapa buku ke sekolah-sekolah atau taman bacaan, hingga
mengadakan sebuah perlombaan yang berkenaan dengan dunia baca tulis. Memang
budaya seperti ini masih dirasakan kurang sekali muncul ke daerah-daerah. Yang dirasakan
saat ini yaitu biaya penjualan buku yang sedikit melambung sehingga membuat
masyarakat malas membeli dan akhirnya tidak jadi membaca. Hal ini bisa juga
diperparah dengan sifat kemalasan masyarakat Indonesia yang malas untuk datang
ke perpustakaan sehingga perlu adanya terobosan baru yaitu tentang perpustakaan
berjalan, dan pendirian taman bacaan yang mumpuni.
Memang dengan kondisi ke
Indonesia yang memiliki sifat yang unik akibat pengaruh dari penjajahan oleh Belanda
telah melekat erat, maka perlu kiranya penyemarakan aktivitas perpustakaan
keliling, perpustakaan mobil, ataupun taman bacaan keliling. Semoga dengan
adanya aktivitas ini masyarakat Indonesia semakin terbiasa dan rajin dalam
membaca maupun membuat tulisan.
Demikianlah yang saya rasakan
saat ini bagaimana budaya baca tulis memang belum dirasakan perkembangannya
bagi masyarajat Indonesia. Oleh sebab itu andai saja saya menjadi salah satu
pengurus dari IKAPI yang menaungi penerbit di Indonesia maka ada beberapa
reformasi yang ingin saya utarakan untuk menunjang pencerdasan masyarakat
Indonesia.
Gambar diambil di sini
Pertama, yang ingin saya utarakan
dan perjuangkan yaitu agar para penerbit dapat menjual buku dengan lebih murah,
hal ini juga berkaitan erat dengan situasi perpolitikan dan pemerintahan di
indonesia. Jadi, sebagai langkah awal maka perlu perembukan antara pemerintah
dengan IKAPI dalam menentukan harga perbukuan. Semoga harga perbukuan dan pajak
perbukuan bisa dirasakan kemudaha dan kebermanfaatan untuk masyarakat dalam
membeli buku.
Kedua, saya ingin agar dalam
menerbitkan sebuah buku maka penerbit bisa mengalokasikan beberapa bukunya
untuk perpustakaan. Bisa diupayakan agar setiap daerah/provinsi memiliki satu
buku yang diterbitkan oleh penerbit. Alangkah lebih baiknya jika buku yang
dialokasikan tadi dapat tersalurkan kepada daerah yang kurang terjangkau dari
toko buku/perpustakaan.
Ketiga, adanya perpustakaan/taman
bacaan berjalan. Dengan adanya aktivitas perpustakaan/taman bacaan berjalan ini
maka pengembangan budaya membaca untuk masyarakat akan semakin semarak.
Ditambah lagi jika dalam perpustakaan/taman bacaan berjalan tadi terdapat
sebuah games / perlombaan untuk menarik masyarakat untuk hadir dan membaca
buku.
Sebuah usaha dalam pengembangan
budaya membaca memang sudah seharusnya semakin diperluas dengan aktivitas yang
berarti. Berharap semoga masyarakat Indonesia semakin cerdas dengan
aktivitasnya yang terlihat dalam mencintai budaya membaca dan menulis.
Wallahu alam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar