Gambar diambil di sini
Berbicara tentang buku tak pernah
akan habis dibahas. Maraknya penerbitan buku di Indonesia juga begitu meningkat
tajam. Ditambah lagi dengan faktor pembaca selaku konsumen dalam suatu produk
buku tertentu. Memang tak dapat dipungkiri, ciri-ciri seseorang dalam membaca
buku tidaklah sama dengan yang lainnya. Karena sifat dan karakter manusia yang
berbeda maka ada beberapa faktor yang menjadi alasan seseorang dalam membeli
buku:
1. Kualitas, Faktor ini menjadi faktor utama dalam membeli
buku. Biasanya masyarakat Indonesia membeli buku karena kebermanfaatan buku
tersebut. Dengan kata lain kualitas buku menjadi nomor satu dalam faktor
membeli buku. Jika pada bulan Agustus/September maka masyarakat biasanya ramai
dalam membeli buku pelajaran sekolah. Jika menjelang Ramadhan, tentu buku-buku
islami yang ramai untuk dibeli. Begitu pula bulan Desember/Januari yang ramai
dibeli adalah buku-buku pedoman kesuksesan UN sekolah. Nah, kualitas ini pula
yang akan menjadi bargaining bagi penerbit maupun konsumen(pembaca buku).
Biasanya bagi saya sendiri saya akan melihat kualitas buku dari adanya label best seller atau tidak. selanjutnya bisa
dilihat dari resensi/review buku. Jika hal ini juga tidak ada maka saya akan
melihat pada daftar pembelian buku yang terdapat pada computer di setiap toko
buku. Jika hal ini juga tidak ada “capek dech..”, maksudnya adalah saya akan
membaca synopsis buku yang terletak pada bagian belakang buku. Begitulah saya
menilai kualitas buku.
2. Harga, merupakan faktor yang menjadi segalanya ada. Tanpa
harga maka tidak ada yang namanya system bisnis perbukuan. Dengan harga ini
pula maka masyarakat biasanya menilai keuangan yang dimilikinya. Jika sesuai
dengan budget dana maka sang buku
akan dengan mudah dibawanya untuk diantarkan ke kasir untuk dibeli. Begitu juga
sebaliknya. Namun bagi saya sendiri faktor ini adalah faktor jadi/tidaknya
dalam membeli buku. Jika budget sesuai maka saya akan membeli. Jika harga
melebihi budget maka saya akan menunda untuk membeli buku hingga dana saya
tersedia baru saya akan membeli buku tersebut.
3.Tampilan/ kemasannya cantik/ menarik/ unik . Tampilan
disini yaitu buku tersebut dilihat dari bagian muka (cover buku). Jika
kesesuaian antara judul dengan cover maka ada penilaian tersendiri bagi saya
dalam membeli buku tersebut. Namun jika tidak ada kesesuaian maka saya akan memikirkan
ulang untuk membeli buku.
4.Untuk koleksi. Faktor ini pula yang menjadi landasan saya
dalam membeli buku. Namun, faktor ini saya lakukan saat saya sedang memiliki
kelebihan dana. Sehingga buku yang dibeli akan disimpan untuk dibaca pada
kesempatan berikutnya.
5.Discount/ berhadiah sesuatu/ ada komisinya. Faktor ini
pula yang menjadi landasan saya dalam membeli buku. Hampir beriringan dengan
faktor harga sebenarnya, saya akan membeli buku dengan ada nya faktor
diskon/berhadiah/ada komisi. Maklum, watak saya yang orang Indonesia masih
terekam erat yaitu faktor Diskon.
Gambar diambil di sini
Nah, begitulah faktor-faktor
seseorang dalam membeli buku, khususnya saya pribadi dalam membeli buku. Selain
itu dalam hal penerbitan buku memang tidak jauh-jauh terlepas dari adanya
penerbit (serta organisasi penerbitan), penulis dan calon pembaca. Faktor inilah
yang menjadi krusial pula dalam hal penerbitan buku. Mengapa demikian? Baiklah
saya akan mengulasnya.
Penerbit
Penerbit adalah bagian yang krusial dalam penerbitan karena
tanpa penerbit maka sebuah buku takkan bisa diterbitkan. Betul gak? Betul..
betul..betul.. Ya, memang penerbit menjadi hal yang krusial dalam penerbitan
buku. Penerbit mempunyai standar tersendiri dalam menerbitkan karya seseorang.
Ditambah lagi dengan adanya editor dalam penerbit yang akan siap selalu dalam
membantai sebuah karya dari penulis buku. Sang editor disini memiliki
kewenangan tersendiri suatu karya layak atau tidak untuk diterbitkan di
penerbit nya tersebut. Jika karya yang dihasilkan tidak sesuai dengan visi misi
penerbit maka otomatis karya dari penulis tidak akan diterbitkan di penerbit
tersebut. Begitu pula sebaliknya. Karya bagus, dan sesuai visi misi maka
penerbit otomatis akan menerbitkan buku.
Penulis
Seorang penulis yang sudah memiliki nama biasanya tidak akan
sulit untuk mencari konsumen(pembaca) buku-buku yang dihasilkan. Apalagi jika
penulis tersebut memiliki sebuah komunitas pengagum karya-karyanya. Maka dengan
secara tidak langsung biasanya sang pengagum karya penulis akan membeli
karya-karya baru dari penulis tanpa melihat terlebih dahulu kebagusan atau
tidaknya. Nah, selain faktor pengagum tadi biasanya penulis yang sudah memiliki
nama iini akan memilih dimana buku-bukunya akan diterbitkan. Tentunya yang akan
memberikan manfaat bagi karyanya untuk bisa menjadi best seller. Selain itu penulis yang sudah memiliki namanya
biasanya sudah memiliki target pembaca dan terkadang adapula seorang penerbit
yang mengontrak penulis untuk menghasilkan sebuah karya tertentu. Nah,
disinilah faktor yang sangat krusial pula dalam hal penerbitan buku.
Pembaca (Konsumen Buku)
Faktor ini akan sangat bermasalah dalam hal penerbitan buku
jika faktor ini diabaikan. Dalam hal penerbitan buku faktor pembaca juga
menjadi faktor yang utama. Karena jika tidak ada pembaca maka otomatis buku
yang diterbitkan tidak akan dibaca dan mengakibatkan kerugian bagi penerbit
buku itu sendiri. Faktor ini pula yang menjadi persaingan erat penerbit dalam
menerbitkan buku. Sang penerbit akan mempertimbangkan segmen pembacanya dalam
menerbitkan sebuah buku. Jika momennya pas maka penerbitan akan lancer dan
mengakibatkan buku-bukunya laku dan menghasilkan keuntungan yang lumayan bagi
penerbit. Ditambah lagi jika saat pembaca menyukai buku tersebut, dan karyanya
dijadikan sebuah film maka otomatis keuntungan menjadi sangat tinggi.
Faktor-faktor di atas memang sangat
urgent dan tidak bisa dihindari dalam penerbitan sebuah buku. Jika satu saja
hilang maka tidak akan keseimbangan yang terjadi. Ibarat kata ketiga hal
tersebut “simbiosis mutualisme” yaitu saling menguntungkan dalam hal penerbitan
buku.
Wallahu alam bishawab
1 komentar:
paling seru klo ada diskon... yuk berburu buku di pameran buku bandung.. ada talkshow juga loh disans..
Posting Komentar