Sabtu, 30 Agustus 2014

HAL HAL URGENT DALAM MEMBELI DAN MENERBITKAN BUKU





Gambar diambil di sini


Berbicara tentang buku tak pernah akan habis dibahas. Maraknya penerbitan buku di Indonesia juga begitu meningkat tajam. Ditambah lagi dengan faktor pembaca selaku konsumen dalam suatu produk buku tertentu. Memang tak dapat dipungkiri, ciri-ciri seseorang dalam membaca buku tidaklah sama dengan yang lainnya. Karena sifat dan karakter manusia yang berbeda maka ada beberapa faktor yang menjadi alasan seseorang dalam membeli buku:
1. Kualitas, Faktor ini menjadi faktor utama dalam membeli buku. Biasanya masyarakat Indonesia membeli buku karena kebermanfaatan buku tersebut. Dengan kata lain kualitas buku menjadi nomor satu dalam faktor membeli buku. Jika pada bulan Agustus/September maka masyarakat biasanya ramai dalam membeli buku pelajaran sekolah. Jika menjelang Ramadhan, tentu buku-buku islami yang ramai untuk dibeli. Begitu pula bulan Desember/Januari yang ramai dibeli adalah buku-buku pedoman kesuksesan UN sekolah. Nah, kualitas ini pula yang akan menjadi bargaining bagi penerbit maupun konsumen(pembaca buku). Biasanya bagi saya sendiri saya akan melihat kualitas buku dari adanya label best seller atau tidak. selanjutnya bisa dilihat dari resensi/review buku. Jika hal ini juga tidak ada maka saya akan melihat pada daftar pembelian buku yang terdapat pada computer di setiap toko buku. Jika hal ini juga tidak ada “capek dech..”, maksudnya adalah saya akan membaca synopsis buku yang terletak pada bagian belakang buku. Begitulah saya menilai kualitas buku.
2. Harga, merupakan faktor yang menjadi segalanya ada. Tanpa harga maka tidak ada yang namanya system bisnis perbukuan. Dengan harga ini pula maka masyarakat biasanya menilai keuangan yang dimilikinya. Jika sesuai dengan budget dana maka sang buku akan dengan mudah dibawanya untuk diantarkan ke kasir untuk dibeli. Begitu juga sebaliknya. Namun bagi saya sendiri faktor ini adalah faktor jadi/tidaknya dalam membeli buku. Jika budget sesuai maka saya akan membeli. Jika harga melebihi budget maka saya akan menunda untuk membeli buku hingga dana saya tersedia baru saya akan membeli buku tersebut.
3.Tampilan/ kemasannya cantik/ menarik/ unik . Tampilan disini yaitu buku tersebut dilihat dari bagian muka (cover buku). Jika kesesuaian antara judul dengan cover maka ada penilaian tersendiri bagi saya dalam membeli buku tersebut. Namun jika tidak ada kesesuaian maka saya akan memikirkan ulang untuk membeli buku.
4.Untuk koleksi. Faktor ini pula yang menjadi landasan saya dalam membeli buku. Namun, faktor ini saya lakukan saat saya sedang memiliki kelebihan dana. Sehingga buku yang dibeli akan disimpan untuk dibaca pada kesempatan berikutnya.
5.Discount/ berhadiah sesuatu/ ada komisinya. Faktor ini pula yang menjadi landasan saya dalam membeli buku. Hampir beriringan dengan faktor harga sebenarnya, saya akan membeli buku dengan ada nya faktor diskon/berhadiah/ada komisi. Maklum, watak saya yang orang Indonesia masih terekam erat yaitu faktor Diskon.

Gambar diambil di sini


Nah, begitulah faktor-faktor seseorang dalam membeli buku, khususnya saya pribadi dalam membeli buku. Selain itu dalam hal penerbitan buku memang tidak jauh-jauh terlepas dari adanya penerbit (serta organisasi penerbitan), penulis dan calon pembaca. Faktor inilah yang menjadi krusial pula dalam hal penerbitan buku. Mengapa demikian? Baiklah saya akan mengulasnya.
Penerbit
Penerbit adalah bagian yang krusial dalam penerbitan karena tanpa penerbit maka sebuah buku takkan bisa diterbitkan. Betul gak? Betul.. betul..betul.. Ya, memang penerbit menjadi hal yang krusial dalam penerbitan buku. Penerbit mempunyai standar tersendiri dalam menerbitkan karya seseorang. Ditambah lagi dengan adanya editor dalam penerbit yang akan siap selalu dalam membantai sebuah karya dari penulis buku. Sang editor disini memiliki kewenangan tersendiri suatu karya layak atau tidak untuk diterbitkan di penerbit nya tersebut. Jika karya yang dihasilkan tidak sesuai dengan visi misi penerbit maka otomatis karya dari penulis tidak akan diterbitkan di penerbit tersebut. Begitu pula sebaliknya. Karya bagus, dan sesuai visi misi maka penerbit otomatis akan menerbitkan buku.
Penulis
Seorang penulis yang sudah memiliki nama biasanya tidak akan sulit untuk mencari konsumen(pembaca) buku-buku yang dihasilkan. Apalagi jika penulis tersebut memiliki sebuah komunitas pengagum karya-karyanya. Maka dengan secara tidak langsung biasanya sang pengagum karya penulis akan membeli karya-karya baru dari penulis tanpa melihat terlebih dahulu kebagusan atau tidaknya. Nah, selain faktor pengagum tadi biasanya penulis yang sudah memiliki nama iini akan memilih dimana buku-bukunya akan diterbitkan. Tentunya yang akan memberikan manfaat bagi karyanya untuk bisa menjadi best seller. Selain itu penulis yang sudah memiliki namanya biasanya sudah memiliki target pembaca dan terkadang adapula seorang penerbit yang mengontrak penulis untuk menghasilkan sebuah karya tertentu. Nah, disinilah faktor yang sangat krusial pula dalam hal penerbitan buku.
Pembaca (Konsumen Buku)
Faktor ini akan sangat bermasalah dalam hal penerbitan buku jika faktor ini diabaikan. Dalam hal penerbitan buku faktor pembaca juga menjadi faktor yang utama. Karena jika tidak ada pembaca maka otomatis buku yang diterbitkan tidak akan dibaca dan mengakibatkan kerugian bagi penerbit buku itu sendiri. Faktor ini pula yang menjadi persaingan erat penerbit dalam menerbitkan buku. Sang penerbit akan mempertimbangkan segmen pembacanya dalam menerbitkan sebuah buku. Jika momennya pas maka penerbitan akan lancer dan mengakibatkan buku-bukunya laku dan menghasilkan keuntungan yang lumayan bagi penerbit. Ditambah lagi jika saat pembaca menyukai buku tersebut, dan karyanya dijadikan sebuah film maka otomatis keuntungan menjadi sangat tinggi.
Faktor-faktor di atas memang sangat urgent dan tidak bisa dihindari dalam penerbitan sebuah buku. Jika satu saja hilang maka tidak akan keseimbangan yang terjadi. Ibarat kata ketiga hal tersebut “simbiosis mutualisme” yaitu saling menguntungkan dalam hal penerbitan buku.

Wallahu alam bishawab


1 komentar:

Anonim mengatakan...

paling seru klo ada diskon... yuk berburu buku di pameran buku bandung.. ada talkshow juga loh disans..