Berkeliling wilayah Sumatera Barat memang mengasyikkan. Hampir sepuluh tahun berada di Sumatera Barat, namun tak banyak yang bisa kujelajah di propinsi yang dilalui oleh Bukit Barisan ini. Saat ini, untuk menjangkau wilayah ini jika dari jakarta bisa menggunakan maskapai pesawat Garuda Air, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Citilink.
Wilayah Sumatera Barat ini sendiri memiliki banyak
daerah wisata, diantaranya Taman Nasional, Cagar Alam, Ngarai, Pantai, serta
ada juga peninggalan kebudayaan nasional yang patut untuk dikunjungi. Namun,
sayang sungguh sayang, saya belum banyak waktu (maksudnya belum memiliki dana
yang cukup untuk menjelajah daerah-daerah tersebut). Semoga masih memiliki
kesempatan untuk bisa mengunjungi semua keindahan alam Sumatera Barat ini yang
penuh eksotik dan keindahan.
Pada kesempatan ini saya akan berbagi cerita
tentang satu wilayah yang berada di propinsi Sumatera Barat, yaitu di wilayah
kota Bukittinggi. Bukittinggi adalah sebuah kota pendidikan. Bukittinggi pula
yang menjadi alasan Negara-negara lain pada jaman 80-an dan sebelumnya untuk
datang belajar ke daerah ini. Namun, sekarang Negara-negara yang pernah belajar
ke Bukittinggi seakan melupakan hadirnya Bukittinggi. Bukittinggi pula yang
menjadi sebuah eksotik keindahan dan kemenawanan propinsi Sumatera barat.
Di
Bukittingi ada apa aja sih..?
Aku dan Istri saat berada di bawah Ngarai Sianok |
Bukittinggi
yang merupakan kota kecil ini terdapat daerah wisata, yaitu Jam Gadang, Benteng
Fort De Kock, Rumah Bung Hatta, Ngarai Sianok, Lobang Jepang, janjang Saribu (Tangga
Seribu), Janjang Ampek Puluah (Tangga Empat Puluh), belum ada daerah eksotik
yang berada di pusat pemerintahan kota Bukittinggi.
Jika ke
Bukittinggi, untuk mendapatkan dan melihat eksotika wisata ini cukup dengan
sekali pergi, maka bisa melihat dan berpindah ke wisata lainnya.
Yang
perlu pertama kali dikunjungi yaitu Lobang Jepang, wisata ini berdekatan dengan
Ngarai Sianok. Pertama kali yang harus dilakukan yaitu masuk ke daerah wisata
Ngarai Sianok. Saat telah memasuki daerah wisata melihat keindahan Ngarai,
berfoto-fotolah sejenak (khas traveller yaitu berfoto bukan?), setelah puas
dengan berfoto-foto maka pergi memasuki Lobang Jepang yang berada di wilayah
Ngarai Sianok ini. Saat memasuki Lobang Jepang suasana gelap menghampiri.
Karena Lobang Jepang ini konon dibangun pada masa Jepang sebagai tempat
penyiksaan pejuang Indonesia. Nah, berada di Lobang Jepang hanya menelusuri
Lobang saja, namun bagi seorang yang menikmati keindahan alam akan melihat
keindahan bentuk dri Lobang Jepang ini.
Setelah
berada di dalam Lobang Jepang mari kita menelusuri ke bawah arah Ngarai Sianok.
Disini keindahan alam akan terlihat kembali. Saat menelusuri sungai akan tiba
pada sebuah daerah yang namanya Janjang Saribu (Tangga Seribu). Saat menaiki
Janjang Saribu , akan keluar di sebuah daerah yang namanya Bukik Apik (Bukit
Apit). Janjang Saribu apakah benar ada seribu tangga? Sebenarnya memang ada
seribu, namun karena kondisi tangga yang berada di perbukitan maka mulai
berkuranglah tangga-tangganya.. hehehe.. mungkin karena erosi dan longsor
beberapa tangga juga sepertinya..
Nah, Setelah
dari Bukik Apik berjalan lah sedikit menuju daerah Benteng Fort De Kock. Berada
di Benteng Fort De Kock kita akan melihat ornament sejarah peninggalan Belanda
berupa meriam dan persenjataan. Di pinggian jalan untuk menambah eksotika juga
dihadirkan beraneka jenis burung. Terus melaju menikmati keindahan di Benteng
Fort De Kock yang kokoh, maka selanjutnya kita terus melaju menuju Jembatan
Limpapeh. Jembatan ini berada di atas jalan Ahmad Yani yang menghubungkan
antara wisata Benteng Fort De Kock dan Kebun Binatang Bukittiinggi. Nah, saat
berada di kebun binatang ini kita akan melihat beberapa spesies binatang yang
ada. Meski spesies binatang dan tumbuhan yang berada di kebun binatang
Bukittinggi ini tidak sebanyak dengan yang berada di kebun binatang ragunan,
namun jangan risau dan gundah. Keluar dari kebun binatan kita akan menikmati
keindahan Jam Gadang.
Keunikan
Jam Gadang yaitu terlihat dari ornament jam nya dimana angka empat yang
seharusnya tertulis IV , namun tertulis IIII. Begitu keindahan dan keunikan Jam
gadang ini. Namun jika ingin melihat keindahan wilayah Bukittinggi alangkah
baiknya kita memasuki Jam Gadang dan melihat wilayah Bukittinggi dari atas jam
Gadang ini. Biaya yang dikeluarkan untuk bisa sampai atas Jam Gadang hanya Rp.
50.000,- (kalau sekarang karena dollar naik mungkin naik juga sepertinya..)
Nah,
keindahan jam gadang bisa dilihat saat malam hari. Oh ya, saat berada di jam
gadang jangan terlupa untuk membeli souvenir=souvenir unik khas BUkittinggi
ya.. Cukup berkeliling di wilayah pasar Ateh maka kita bisa melihat dan membeli
souvenir khas Bukittinggi. Jika bisa menawar maka harga yang didapatkan akan
murah.
Jika
kondisi tubuh masih fit, maka yang terakhir dikunjungi yaitu rumah Bung Hatta.
Di rumah ini kita bisa melihat beberapa peninggalan bersejarah tentang tokoh
perjuangan proklamasi yaitu Bung Hatta.
Nah Demikianlah
eksotika yang bisa kita nikmati cukup dalam waktu sehari untuk bisa
mengelilingi keindahan Bukittinggi. Tidak perlu banyak waktu bukan..? Namun
jika ingin memiliki banyak waktu ingin rasanya mengeliling Sumatera Barat untuk mendapatkan destinasi
eksotika propinsi yang dilalui Bukit Barisan ini.. Semoga..
Istri, Ibu, dan Dua Keponakanku saat berada di atas Ngarai Sianok |
4 komentar:
memang indah alam Bukittinggi, aku mau kemabli ke sana
thanks udah BW.. yukz.. kembali ke Bukittinggi lagi..
Terimakasih atas partisipasinya dalam Lomba Menulis hadiah tiket pesawat gratis dari Airpaz.com
Semoga menang. :)
Airpaz Team
Semoga menang tiket pesawat airpaz nya yahhh.. :)
Posting Komentar